Bisa Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Hasil Pemantauan Adopsi Mangrove KeMANGI Mei 2025: Persentase Kelulushidupan Bibit Mangrove Hasil Adopsi Mangrove Pengadopsi Asal Belanda di SMC Jateng, Semarang Capai 100%

Semarang – KeMANGI. Pemantauan bibit mangrove merupakan langkah penting dalam memastikan keberhasilan program rehabilitasi ekosistem mangrove. Melalui kegiatan ini, dapat diketahui persentase kelulushidupan bibit, kondisi pertumbuhan, dan faktor lingkungan yang memengaruhi perkembangan tanaman. Data hasil pemantauan juga berguna untuk mengevaluasi efektivitas metode penanaman, menentukan perlakuan lanjutan, dan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengelolaan mangrove yang berkelanjutan. (25/5/2025).

Proses pemantauan bibit mangrove hasil Adopsi Mangrove.

Setelah tiga bulan dilaksanakan penanaman bibit mangrove program Adopsi Mangrove, selanjutnya dilaksanakan pemantauan mangrove, yaitu monitoring dan evaluasi (monev) untuk mengetahui persentase kelulushidupan dan pertumbuhan bibit mangrove. Hal ini dilakukan guna memantau dan menjaga persentase kelulushidupan bibit mangrove memiliki nilai yang tinggi.

Tagging Adopsi Mangrove dan kondisi bibit mangrove dari Kees van Uden.

Pemantauan kali ini dilakukan oleh Rena Sagita (Staf Hubungan Masyarakat dan Lapangan) dan Agape L. Anthoni (Staf Hubungan Masyarakat dan Lapangan) yang memantau bibit dari pengadopsi atas nama Joep Vanderbroeck, Jan Willem Schenk, dan Kees van Uden, pengadopsi asal Belanda yang mengadopsi masing-masing satu bibit mangrove berjenis Rhizophora mucronata.

“Pemantauan kali ini merupakan pemantauan yang dilakukan pada bibit mangrove hasil program Adopsi Mangrove yang telah ditanam di bulan Februari 2025,” kata Agape. “Setelah tiga bulan penanaman bibit mangrove, akan dilaksanakan pemantauan bibit mangrove dan dilakukan evaluasi terhadap hasil yang didapatkan. Bibit mangrove yang dipantau kali ini berasal dari pengadopsi asal Belanda, yaitu Joep Vanderbroeck, Jan Willem Schenk, dan Kees van Uden yang mengadopsi masing-masing satu bibit mangrove,” tambahnya.

Tagging Adopsi Mangrove dan kondisi bibit mangrove dari Joep Vanderbroeck.

Hasil monev menunjukkan bahwa bibit mangrove memiliki persentase kelulushidupan sempurna, yakni 100% dengan persentase pertumbuhan yang signifikan diantaranya masing-masing mencapai 53,49%; 55,81%; dan 47,62% dari tinggi bibit tiga bulan yang lalu.

“Pemantauan yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang sempurna dengan kelulushidupan 100% dengan persentase pertumbuhan yang signifikan dari tinggi pada saat penanaman,” kata Agape. “Harapannya, mangrove yang ditanam melalui program Adopsi Mangrove sejak awal hingga saat ini dapat berkontribusi dalam memulihkan ekosistem pesisir di Kota Semarang. Selain itu, mangrove memiliki kemampuan menyimpan karbon hingga lima kali lebih besar dibandingkan hutan daratan, menjadikannya sebagai salah satu solusi paling efektif dalam upaya menghapus jejak emisi karbon,” jelasnya.

Tagging Adopsi Mangrove dan kondisi bibit mangrove dari Jan Willem Schenk.

Dengan mempertimbangkan kapasitas penyimpanan karbon yang tinggi, konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove merupakan langkah strategis dalam mendukung target pengurangan emisi karbon nasional maupun global. Selain menyumbang secara signifikan terhadap penyerapan dan penyimpanan karbon, upaya pelestarian mangrove juga memberikan manfaat tambahan seperti perlindungan terhadap abrasi pantai, penopang keanekaragaman hayati, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00–11.00 WIB ini berjalan baik dan lancar yang diakhiri dengan sesi pendokumentasian hasil pemantauan untuk keperluan pelaporan dan evaluasi lebih lanjut. (ADM/ARH/AP).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *