Bisa Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Hasil Pemantauan Adopsi Mangrove KeMANGI Agustus 2025: Persentase Kelulushidupan Bibit Mangrove Hasil Adopsi Mangrove Pengadopsi Asal Belanda di SMC Jateng, Semarang Capai 100%

Semarang – KeMANGI. KeMANGI kembali melaksanakan kegiatan pemantauan berupa monitoring dan evaluasi (monev) untuk mengetahui persentase kelulushidupan dan tingkat pertumbuhan bibit mangrove. Hal ini dilaksanakan setelah tiga bulan pelaksanaan penanaman bibit mangrove melalui program Adopsi Mangrove. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan persentase kelulushidupan bibit mangrove tetap tinggi serta terjaga kualitas pertumbuhannya. (28/8/2025).

Proses pemantauan oleh tim KeMANGI.

Proses pemantauan oleh tim KeMANGI.

Pemantauan kali ini dilakukan oleh Agape L. Anthoni (Staf Hubungan Masyarakat dan Lapangan) dan Bambang J. Laksono (Staf Koordinator Hubungan Masyarakat dan Lapangan) yang memantau bibit dari pengadopsi atas nama Janneke van Wegberg dan Selby van Holthe, pengadopsi asal Belanda yang mengadopsi masing-masing satu bibit mangrove berjenis Rhizophora mucronata.

“Hari ini kami melaksanakan pemantauan bibit mangrove hasil program Adopsi Mangrove yang telah ditanam di bulan Mei 2025,” kata Agape. “Setelah tiga bulan penanaman bibit mangrove, pemantauan dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan dari program Adopsi Mangrove ini, hal ini juga harapannya dapat dilakukan evaluasi terhadap hasil yang didapatkan. Bibit mangrove yang dipantau kali ini atas nama Janneke van Wegberg dan Selby van Holthe, pengadopsi asal Belanda yang mengadopsi masing-masing satu bibit mangrove,” tambahnya.

Tagging dan kondisi bibit hasil Adopsi Mangrove oleh Selby van Holthe.

Hasil monev menunjukkan bahwa bibit mangrove memiliki persentase kelulushidupan sempurna, yakni 100% dengan persentase pertumbuhan yang signifikan diantaranya masing-masing mencapai 73,91% dan 86,67% dari tinggi bibit tiga bulan yang lalu.

“Hasil dari pemantauan hari ini menunjukkan nilai yang baik dan sempurna di mana bibit yang telah ditanam berhasil tumbuh dengen persentase kelulushidupan sebesar 100% dan dengan masing-masing perentase pertumbuhan bibit sebesar 73,91% dan 86,67% dari tinggi bibit penanaman,” jelas Agape. “Harapannya bibit hasil program Adopsi Mangrove ini dapat membantu merehabilitasi wilayah peisisr di Semarang sehingga terbentuk kembali ekosistem mangrove yang ideal. Selain itu, harapannya mangrove ini dapat bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat, serta kaitannya dengan mitigasi perubahan iklim melalui penyimpanan karbonnya yang cukup besar,” harapnya.

Tagging dan kondisi bibit hasil Adopsi Mangrove oleh Janneke van Wegberg.

Mangrove memiliki kemampuan luar biasa dalam menyimpan karbon, baik melalui biomassa maupun substratnya yang kaya bahan organik. Sifat substrat mangrove yang anaerobik memungkinkan akumulasi karbon dalam jumlah besar dan bertahan dalam jangka waktu lama. Sebagian besar karbon tersimpan dalam sedimen, menjadikan ekosistem mangrove sebagai salah satu komponen utama karbon biru.

Dibandingkan dengan hutan daratan, mangrove mampu menyimpan karbon dalam jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu, upaya konservasi mangrove merupakan upaya yang paling efektif serta sangat penting dan strategis dalam mendukung upaya penhapusan jejak emisi karbon.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00–11.00 WIB ini berjalan baik dan lancar yang diakhiri dengan sesi pendokumentasian hasil pemantauan untuk keperluan pelaporan dan evaluasi lebih lanjut. (ADM/ARH/BJL/AP).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *